TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan langkah perusahaan holding mineral Mining Industri Indonesia (MIND ID) menuntaskan transaksi pembelian 20 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (PT VI) menjadi bagian penting dalam mengembangkan hilirisasi industri di sektor pertambangan.
"Ini juga langkah bagus untuk memperkuat value chain di Indonesia, serta pengembangan industri baterai untuk mobil listrik sebagai bagian proses transformasi sistem energi," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Kamis, 8 Oktober 2020.
Erick menjelaskan, pembelian saham PT VI oleh MIND ID sudah sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan hilirisasi industri pertambangan nasional. Khususnya, kata dia, terkait nikel domestik sehingga dapat menghasilkan produk lokal dengan nilai ekonomis.
Erick menargetkan nantinya produksi nikel bisa meningkat 4-5 kali lipat lebih besar dari produk hulu. Lebih lanjut, dengan menjadi pemegang saham terbesar kedua, MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir nikel Indonesia.
Cadangan ini termasuk untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel maupun menjadi baterai kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel bahan baku utama EV Battery terbesar dunia yang menguasai 27 persen kebutuhan pasar global.